Written By Unknown on Sabtu, 26 November 2011 | Sabtu, November 26, 2011
Just Share...for knowledge... Alvin Leonardo anak SMP pencipta antivirus Blue Atom
Anda yang biasa browsing di situs softpedia.com untuk mencari
antivirus, tentu mengenal Blue Atom Antivirus. Tetapi, tahukah Anda
siapa pencipta antivirus ukuran 2,5 MB yang mampu menjaring sekitar
4.000 virus dalam dan luar negeri itu?
Dia adalah Alvin Leonardo (14) siswa kelas IX E SMP Katolik Stella Maris, Surabaya.
Hebatnya, karya arek Suroboyo ini secara resmi telah mendapat garansi 100 persen clean oleh softpedia pada 19 Oktober 2009.
Meski menjadi salah satu penghuni kelas unggulan di sekolah, Alvin
adalah sosok siswa bersahaja. Tak terlihat istimewa. Rambut pendek dan
badan sedikit kurus. Tapi, ia memang lebih menguasai pemrogaman komputer
dibanding rekan-rekannya.
Alvin mulai rajin mengotak-atik
program komputer sekitar tiga tahun lalu. Saat itu, dia baru saja duduk
di bangku SMP dan untuk pertama kali memegang komputer. Awalnya, dia
hanya suka main game. Tapi, rasa ingin tahunya berkembang ketika melihat
program visual basic dalam hard disk komputer.
“Waktu itu
saya penasaran, program itu untuk apa? Cara kerjanya bagaimana? Lalu
saya otak-atik sampai akhirnya tahu,” ujarnya. Kemampuan Alvin
mengotak-atik program komputer didapat secara otodidak. Ia tidak pernah
mengikuti kursus komputer atau mendapat bimbingan khusus di bidang
pemrograman.
Hanya dalam kurun waktu sekitar dua tahun, Putra
pasangan Muliani Tedjakusuma dan Surya Mutiara itu sudah menguasai
bahasa pemrogaman visual basic, c#, dan asmbler (ASMX 86).
Kemampuan menguasai tiga jenis bahasa pemrogaman itulah yang mengantar
Alvin membuat antivirus. Karya itu lahir dari keluhan orang-orang di
sekitar. “Banyak saudara dan teman jengkel karena komputer atau flash
disk diganggu virus. Saya lihat sistem kerja antivitus itu gampang, jadi
saya buat sendiri,” ungkap anak tunggal itu.
Alvin berhasil
menyelesaikan proyek antivirusnya pada September 2009. Semula ia
menamakan karyanya Fire Antivirus. Tapi, karena nama itu sudah pernah
ada, ia lalu mengubah dan memberi nama karyanya Blue Atom Antivirus.
“Biru itu melambangakan ketenangan dan atom merupakan bagian terkecil
dari semua benda, itu melambangkan antivirus saya yang kapasitasnya
cukup kecil,” papar Alvin. Selanjutnya ia mendaftarakan karyanya ke
softpedia secara online. “Saya sempat kesulitan mendaftar, karena harus
mencari website yang bisa menjadi pengantar untuk masuk ke softpedia,
karena saya tidak punya server sendiri. Tapi, akhirnya bisa menggunakan
sourceforge,” terang Alvin.
Selang beberapa hari setelah
mendaftar ke softpedia, Alvin mendapat jawaban melalui email yang
menyatakan antivirus buatannya sudah lolos uji coba dan dijamin sehingga
bisa diunduh secara langsung melalui softpedia.
Selain
berkapasitas kecil dan bisa menyeleksi lebih banyak virus, Blue Atom
Antivirus diklaim bisa bekerja dalam waktu singkat. Antivirus ini bisa
digunakan untuk komputer dengan spesifikasi sederhana sekalipun.
Tidak puas dengan karya antivirus yang sudah mendapat sertifikasi
softpedia. Alvin terus mengembangkan karyanya. Hasilnya, dalam waktu
singkat ia sudah me-launching pengembangan antivirus Blue Atom karyanya
dengan tambahan beberapa keunggulan. Versi baru Blue Atom
Antivirus kini dilengkapi karantina, clean, fitur antivirus untuk game
yang disebut game mode dan fitur protective flashdisk. Pengembangan
antivirus Blue Atom kembali didaftarkan Alvin ke Softpedia, Kamis
(15/10). Ia berharap versi baru Blue Atom Antivirus bisa kembali
mendapat lisensi dari Softpedia beberapa hari ke depan. “Kalau dapat
lisensi lagi itu bisa menjadi hadiah ulang tahun,” harap bocah yang
tinggal di Jl Muria Surabaya itu.
Pakar IT yang juga dekan
FTIf ITS Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD menyatakan, bahasa
pemrograman komputer tidak mudah dikuasai siswa, apalagi SMP.
“Kalau memang dia (Alvin) bisa menguasai bahasa pemrograman, berarti dia
termasuk anak yang serius belajar, hebat dia,” puji Ryan. Terkait
antivirus buatan Alvin, Ryan hanya mengingatkan bahwa sistem kerja
antivirus adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak wajar dalam
kerja komputer.
Antivirus berfungsi untuk mendeteksi hal yang
tak wajar itu untuk kemudian mengendalikannya. Karenanya, pembuat
antivirus dituntut untuk terus mengupdate, supaya tetap bisa berfungsi
baik jika sudah ditemukan virus-virus baru. “Anak-anak seperti dia perlu
diperhatikan. Untuk meningkatkan kemampuan, dia bisa diikutkan
lomba-lomba pemrograman,” tambah Ryan. Lebih lanjut, ia berharap potensi
seperti Alvin bisa dibina untuk menjadi hacker ‘ilmu putih’ untuk
menyosialisasikan fungsi penguasaan program komputer dan IT untuk
membantu mencari solusi bagi segala keperluan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !