CINTA
TERLARANG STATUS
Hari masih pagi,sang fajar mulai menyunggingkan
senyumnya,menyambut diufuk timur,Suara kokok ayam menambah hangtnya pagi dihari
ini.
“bangun,Nis. . .”Suara ibu
terdengar sangat nyarin membangunkanku, pagi yang masih tenang dan suara ibu
pun seakan menguasai seisi rumah.
“iya ,Bu …”
Jawabku separuh nyawa,kulirik jam bekker diatas meja belajar samping eanjangku.
Ah. . . baru jam setengah 5 pagi,alarm jam bekker ku pun belum berdering,masih ada setengah jamlagi untuk memanjakn mata kecilku,Karena kebiasaaanku memasang alrm jam 5 pagi,aku pun kembali menarik selimutku dan membiarkan mata kecilku mengarungi dunianya.
Tepat jam 5 pagi alarmku berdering,kusibakkan gorden dijendela kamarku.sejuk udara pagi menusuk tubuhku,begitu dingin udara pagi ini.Kupandangi keluar,tanah masih terlihat basah dan daun daun pun masih menggendong air sisa hujan tadi malam. Kubuang rasa kantukku jauh-jauh,kuambil handuk berwarna pink…ah..handuk ini oemberian dia,andi mantaku waktu dia belum meniggalkanku untuk selamanya.
Di meja makan,ibu dan adiku sudah duduk disana,setiap pagi ibu selalu sibuk menyiapkan sarapan untuk aku dan adikku,dan seperti biasa nasi goreng dengan telor dilumuri bawang goreng telah tersaji disana,inilah makanan andalanku.sarapnku terhenti ketika handphoneku berdering,Mita memanggilku .
Ah. . . baru jam setengah 5 pagi,alarm jam bekker ku pun belum berdering,masih ada setengah jamlagi untuk memanjakn mata kecilku,Karena kebiasaaanku memasang alrm jam 5 pagi,aku pun kembali menarik selimutku dan membiarkan mata kecilku mengarungi dunianya.
Tepat jam 5 pagi alarmku berdering,kusibakkan gorden dijendela kamarku.sejuk udara pagi menusuk tubuhku,begitu dingin udara pagi ini.Kupandangi keluar,tanah masih terlihat basah dan daun daun pun masih menggendong air sisa hujan tadi malam. Kubuang rasa kantukku jauh-jauh,kuambil handuk berwarna pink…ah..handuk ini oemberian dia,andi mantaku waktu dia belum meniggalkanku untuk selamanya.
Di meja makan,ibu dan adiku sudah duduk disana,setiap pagi ibu selalu sibuk menyiapkan sarapan untuk aku dan adikku,dan seperti biasa nasi goreng dengan telor dilumuri bawang goreng telah tersaji disana,inilah makanan andalanku.sarapnku terhenti ketika handphoneku berdering,Mita memanggilku .
“aku sudah
didepan rumahmu,Nis
…
“iya,tunggu
sebentar”, jawabku sambil meneguk segelas susu buatan ibuku tercinta.Mitha
temen akrabku dari kecil,kita selalu bersama,berangkat sekolah berdua.maklum aku
nggak dibolehin bawa kendaraan sendiri oleh ayah,takut ada apa-apa dijaln
katanya.
Ini hari
pertamaku masuk kuliah kupandangi seisi kampus,sungguh suasana yang benar-benar
berbeda dari SMAku dulu,ini lebih luas banyak pula pohon rindang dihalaman
kampus,pot-pot bunga tertata rapi didepan kelas.Aku sengaja di meja pojok
paling belakang paling berdampingan dengan mitha,sudah pasti maksudku duduk
disitu agar aku bias bebas bercanda dengan mitha,mata kuliah hari inni adalah
bahasa inggris,udah hamper setengah jam kami menunggu,tapi dosen tak kunjung
dating,aku pun semakin asik bergurau dengan mitha dan teman-teman
baruku,setengah jam kemudian suara ketukan pintu terdengar dariluar
kelas,membuayarkan gurauanku & temen-temen.Laki-laki berkulit putih,mata
bulat,hidung mancung dengan bibir tipisnya memasuki kelas.
“Good
morning every Body..sorry,I’m late..
Bla. . bla. . bla…
Aku tau menghiraukan apa yang dosen ganteng itu katakana,aku
terpesona dengannya,ditambah postur tubuhnya yang tinggi sekitar 175cm,bulu mata
yang lentik,sungguh sosok Andi,mantanku ada di dosen itu.Semuanya sama tak ada
yang terbuang sama sekali,Senyumnya ,cara bicaranya,cara jalannya sungguh
sama.Aroma parfum yang menguar dari tubuhnya bersama angina & menari
didepan penciuman,menimbulakn sensasi didadaku.Aku mendongah,melumat habis
wajahnya,Amboi .. Tuhan!Hatiku bergetar
dadaku berdegup kencang,nafasu memburu,Ia amat tampan seperti
andi,Garis-garis wajahnya begitu sempurna,Jika ibarat lukisan,Pastilah ia hasil
sapuan kuas seorang maestro-maestro.Ya
tuhan kenapa kau temukanku dengan orang yang mirip andi disaat aku ingin
melupakannya.
Andi mantaku ,aku bepacaran dengan
dia selama 3 tahun tepatnya dari kelas 3 SMP sampai kelas 2 SMA.Aku dan andi
masih saling cinta tapi karena perbedaan agamalah kami terpisahkan.Disaat
andi ingin serius kepadaku orang tuaku
justu mengekang hubungan dengannya,Ayahku yang profesinya guru agama islam,tak
ingin anaknya menikah dengan non muslim,ayahku mempunyai criteria sendiri untuk
calon mantunya,paling gak lulusan pondok pesantren,bibit bobot nya juga pun
harus jelas.ayahku pernah memberi toleransi kepada andi,kalau andi mau masuk
islam kami boleh melanjutkan hubungan kami,aku sudah berusaha membujuk
andi,namun andi kekeh dengan pendiriannya,bagi andi nikah beda agama gak papa,
asal kita tidak menganggapanya sebagai perbedaan,toh,…semua agama aslinya
sama,meraka sama sama mengajarkan kebaikan,Akhirnya aku pun berpisah dengan
andi setahun silam.selama itu aku belum bias melupakannya,dia sangat baik
untukkku,bahkan dengan keluargaku dia sudah sangat dekat,Jujur aku masih
mencintainya sampai detik ini juga.
Kejadian itu…seminggu setelah kota
putus,andi menelfonki”Nis,aku masih saying kamu,ns,aku nggak mau cerita cinta
kita berakhir seperti ini,niatku serius kepadamu,nis lulus sekolah aku akan meneruskan
usaha bapaku di Surabaya,sambil kuliah di sana.
Setelh gelar SI aku raih,aku pasti
akan pulang kejakarta untuk menikahimu,Nis.
. .”.
”Aku terpengangah dengan ucapan andi,aku sungguh tak percaya dengan apa yang di ucapkan,dia begitu serius kepadaku,Andai kita satu keyakinan ndi,cinta kita pasti akan berakhir indah di pelaminan..ah…tapi itu sudah tak mungkin lagi.aku terdiam,lidahku kaku,tak sepatah katapun terucap dari bibirku.
“Nis,kau masih disana??kau asih dengar suaraku kan,Nis ???
’’…..i ..i iya ndi aku masih disini”.”.aku mendengarkanmu,kukuatkan hati..kuatur nafasku tekadkan niatku untuk memberikan kepastian terakhir
“maaf ndi,maafkan aku,ndi…
”Aku terpengangah dengan ucapan andi,aku sungguh tak percaya dengan apa yang di ucapkan,dia begitu serius kepadaku,Andai kita satu keyakinan ndi,cinta kita pasti akan berakhir indah di pelaminan..ah…tapi itu sudah tak mungkin lagi.aku terdiam,lidahku kaku,tak sepatah katapun terucap dari bibirku.
“Nis,kau masih disana??kau asih dengar suaraku kan,Nis ???
’’…..i ..i iya ndi aku masih disini”.”.aku mendengarkanmu,kukuatkan hati..kuatur nafasku tekadkan niatku untuk memberikan kepastian terakhir
“maaf ndi,maafkan aku,ndi…
Klik…aku putuskan pembicaraanku
dengannya,ku matikan handphoneku,ku lemparkan dia diatas ranjangmmaku terbaring
tak berdaya diatas ranjang ditemani boneka panda besar berwarna pink pemberian
darinya.Angaku menerawang jauh kemasa lalu sungguh indah saat itu,kulirik jam
dinding diatas meja belajarku,sudah jam II malam ternyata,mataku memejam
sesaat,memori jangan seret aku kedalam dilemma yang menyakitkan,adalah sebuah
masa lalu yang mesti dibuang & bukannya untuk menjadi sebingaki kenangan
berdebu.
Seperti biasa aku terbangun oleh
suara ketukan dari luar pintu kamarku,enth apa yang yang merasukiku persaanku
nggak enak apa yang sesuatu,nggak kata biasannya,aku kesetanan mencari
handphineku,kudapati ia dipojok ranjang,hamper saja terjatuh,ku langsung
mengaktifkan handphoneku,selama 2 menit sms berhamburan keluar memenuhi layer
handphoneku ada 7 sms,semuanya dari mitha dan isi smsnya pun sama.
“Nis, Andi kecelakaan,sekarang dia dirawat di Rs, mitra keluarga Jakarta,cepat kesini,nis…”
“Nis, Andi kecelakaan,sekarang dia dirawat di Rs, mitra keluarga Jakarta,cepat kesini,nis…”
“mataku membelalak,aliran daraku terhenti seketika,keringat
dingin mengucur dari tubuhku.aku tak percaya dengan apa yang kubawa.
Handphoneku
berdering..”Nis
cepat kemari andi dalam keadaan kritis”.”Suuara mitha terdengar penuh cemas
disana.
”i………………..iya , Mit . . aku segera kesana .
”i………………..iya , Mit . . aku segera kesana .
Pagi itu aku mencoba membuang rassa muak atas bau obat yang
berterbangan disetiap ruang Rs. Tujuanku Cuma satu menemui andi yang berbaring
tak berdaya.
agh . . .Bodohnya aku,kenapa aku gak Tanya mita semalam,andi dirawat diruang apa??ku coba telfon mitha..ah..tapi gagal..maaf,pulsa yang anda miliki tidak cukup untuk melakaukan panggilan ini “.hah.dalam kondisi seperti ini pulsa pun tak ingin bersahabat denganku,kutanya bagian informasi. ‘‘pagi mbak,pasien bernama andi dirawat diruang apa,mbak??”
”sebentar ya mbak,kami cek dulu”.” Jawabnya ramah dengan senyum mengembang dibibirnya,Pipinya yang lesung membuat senyum perempuan itu semakin manis,:saudara andi saputra dirawat diruang melati no.7 mbak..”…”terimakasih ya mba”.
Aku pun berlalu meninggalkan tempat itu,ku cari dan ku cari ruang melati no.7.Aku telah berdiri tepat didepan pintu kamar andi,Mitha yang melihatku dari jendela kecil di pintu,segera keluar kami berpelukan.
“apa yang terjadi dengan andi, mit??...Mitha hanya terdiam,bibirnya kelu tak ada respon darinya.
agh . . .Bodohnya aku,kenapa aku gak Tanya mita semalam,andi dirawat diruang apa??ku coba telfon mitha..ah..tapi gagal..maaf,pulsa yang anda miliki tidak cukup untuk melakaukan panggilan ini “.hah.dalam kondisi seperti ini pulsa pun tak ingin bersahabat denganku,kutanya bagian informasi. ‘‘pagi mbak,pasien bernama andi dirawat diruang apa,mbak??”
”sebentar ya mbak,kami cek dulu”.” Jawabnya ramah dengan senyum mengembang dibibirnya,Pipinya yang lesung membuat senyum perempuan itu semakin manis,:saudara andi saputra dirawat diruang melati no.7 mbak..”…”terimakasih ya mba”.
Aku pun berlalu meninggalkan tempat itu,ku cari dan ku cari ruang melati no.7.Aku telah berdiri tepat didepan pintu kamar andi,Mitha yang melihatku dari jendela kecil di pintu,segera keluar kami berpelukan.
“apa yang terjadi dengan andi, mit??...Mitha hanya terdiam,bibirnya kelu tak ada respon darinya.
Ku goyangkan bahunya,kali ini nadaku lebih tinggi
“MITHA….ceritakan padaku apa yang terjadi dengan andi,mit??
“Semalam sekitar jam 12 malam,andi pergi dengan Reno,entah apa yang andi rasakan,andi menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi,suara musik berdegup menguasai seisi mobil,Andi seperti orang yang stress,andi nggak memperdulikan sekitar jalan,lampu merah pun dia terjang,sampai saatnya…
Ciiii!!!!brukkkkk!!
“Semalam sekitar jam 12 malam,andi pergi dengan Reno,entah apa yang andi rasakan,andi menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi,suara musik berdegup menguasai seisi mobil,Andi seperti orang yang stress,andi nggak memperdulikan sekitar jalan,lampu merah pun dia terjang,sampai saatnya…
Ciiii!!!!brukkkkk!!
Suara rem mendadak dari sebuh mobil didepan mobil andi
membuat Reno terpangangah,setenga sadar Reno mendengar teriakan
sangat keras seorang bapak yang melihat kejadian itu.
Tolong…….tolonggg…….cepat!!ada
tabrakan ,dalam kondisi seperti itu untungnya,reno masih punya fikiran untuk
mengabariku,tanpa fakir panjang aku pun langsung menuju tempat kejadian
perkara,Aku ikut berkerumpunan didepan sebiah mobil sedan yang terhenti tepat
ditengah jalan orang-orang lainya yang dalam sekejap telah berdatangan aku
berusaha menerobos kerumunan orang-orang itu.
Betapa
kangetnya aku Nis,mataku membelalak melihat sesosok tubuh mungil bersimbah
darah tergeletak diaspal jalanan didepan mobil sedan yang telah terhenti
itu,Andi….teriakku panic,,semakin keras begitu memilkukan,mataku memandang
semua arah,dimana reno ???suara ambulance dating & membawahnya kerumah
sakit ini.
Rasa bersalah menjulur di diriku ini semua salah ku mit,sebelum kejadian nass itu andi baru saja menelfon ku…aghhhh ….andai semalam aku bolehkan andi kerumahku,pasti semuanya nggak akan kayak gini,sini salah ku,aku pun menangis di pundak mitha.
Rasa bersalah menjulur di diriku ini semua salah ku mit,sebelum kejadian nass itu andi baru saja menelfon ku…aghhhh ….andai semalam aku bolehkan andi kerumahku,pasti semuanya nggak akan kayak gini,sini salah ku,aku pun menangis di pundak mitha.
“Nis.ini bukan salahmu,ini adalah takdir tuhan yang tak bias
dihindari,semuanya sudah tercatat di lauhul mahfuz,NIs.kamu gak boleh
menyalahlan dirimu seperti ini yang sabar ya,saying “,” Mitha mengelus pundakku
mencoba menenangkanku.
Kupandangi andi yang terbujur lemas diatas ranjang kamar ini hanya mempunyai satu kasur dengan satu pasien yaitu dia sendiri.Ranjang tempatnya berbaring berada ditengah tengah ruangan,dia tidur dengan tangan di kedua sisi.ditangan kanannya ada jarum infuse besar,dihidungnya menempel selang oksigen lalu disamping kasurnya ada seperangkat mesin pencatat detak jantung.Dia benar-benar tak berdaya.
Mendapatkan keadaaan andi yang seperti itu aku nggak tega untuk sekedar pamit pulang.malam ini aku bertekad untuk menemani di sini sekitar jam 10 malam,mitha pamit pulang.aku tak kuasa menahan mitha untuk tetap disini,matanya sayup-sayup menahan kantuk yang luar bias..”hati-hati di jalan ya,mit.terimakasih telah menemani andi,maaf merepotkan.”Mitha membalas dengan senyuman hangat,kami berpelukan sebelum akhirnya mitha benar benar hilang dari pandanganku.
Kupandangi lekat wajah andi,dalam kondisi seperti ini dia masih kelihatan tampan,hanya saja bibirnya yang pucat.
Kupandangi andi yang terbujur lemas diatas ranjang kamar ini hanya mempunyai satu kasur dengan satu pasien yaitu dia sendiri.Ranjang tempatnya berbaring berada ditengah tengah ruangan,dia tidur dengan tangan di kedua sisi.ditangan kanannya ada jarum infuse besar,dihidungnya menempel selang oksigen lalu disamping kasurnya ada seperangkat mesin pencatat detak jantung.Dia benar-benar tak berdaya.
Mendapatkan keadaaan andi yang seperti itu aku nggak tega untuk sekedar pamit pulang.malam ini aku bertekad untuk menemani di sini sekitar jam 10 malam,mitha pamit pulang.aku tak kuasa menahan mitha untuk tetap disini,matanya sayup-sayup menahan kantuk yang luar bias..”hati-hati di jalan ya,mit.terimakasih telah menemani andi,maaf merepotkan.”Mitha membalas dengan senyuman hangat,kami berpelukan sebelum akhirnya mitha benar benar hilang dari pandanganku.
Kupandangi lekat wajah andi,dalam kondisi seperti ini dia masih kelihatan tampan,hanya saja bibirnya yang pucat.
Sepi……
hanya terdengar desahan nafas ku dan andi tak sadar aku tertidur di kursi samping ranjang tempat andi berbaring,kepalaku bersandar di ranjang tepat di sebelah tangan kanan andi.Sekitar jam 5 pagi aku terbangun,keringat dingin mengucur di sekitar tubuh,aliran darahku pasang surut tak beraturan.detak jantung ku berdugup tak menentu.sepi….sepanjang mata memandang tak seorang pun diluar sana.sedangkan nafas andi mulai terengah-engah detak jantung nya tak beraturan,alat pendeteksi jantung pun hamper menunjukkan garis lurus.ku tekan tombol pemanggil dokter yang berada di sebelah kanan ranjang,tak lama laki-laki berpakiaan putih pula lengkap dengan buku ditangannya pun datang.Entah buku apa yang suster itu bawa.
“Dok,selamatkan andi,dok.Tolong dia.berikan pengobatan semaksimal mungkin,dok.
“iya,mbak.sabar ya.mbak tolong tunggu diluar biar kami periksa dulu keadaan pasien.
Aku beranjak keluar ruangan dengan langkah layu,aku gak mau kehilangan andi,walaupun kita tidak berjodoh setidaknya izinkanlah dia menjadi sahabatku,tuhan.izinkan dia menghirup udaramu,menikmati suryamu.Berikan dia kekuatan untuk menghadapi peyakitnya,Tuhan.hanya engkaulah tempatku meminta & hanya engkaulah tempat aku berlindung.selamatkan andi dari sakitnya Tuhan.
Kupandangi arloji yang melingkar ditangan kanan,hamper jam enam pagi,kenapa dokter tak kunjung keluar.ku intip dari jendela pintu ruangan,terlihat dokter & suster masih sibuk dengan pekerjaannya.tersirat jelas kecemasan diwajah dokter itu.Aku tak bias membayangkan kaulau hal terburuk menimpa andi.Aku nggak akan berhenti menyalahkan diriku atas semua ini.
hanya terdengar desahan nafas ku dan andi tak sadar aku tertidur di kursi samping ranjang tempat andi berbaring,kepalaku bersandar di ranjang tepat di sebelah tangan kanan andi.Sekitar jam 5 pagi aku terbangun,keringat dingin mengucur di sekitar tubuh,aliran darahku pasang surut tak beraturan.detak jantung ku berdugup tak menentu.sepi….sepanjang mata memandang tak seorang pun diluar sana.sedangkan nafas andi mulai terengah-engah detak jantung nya tak beraturan,alat pendeteksi jantung pun hamper menunjukkan garis lurus.ku tekan tombol pemanggil dokter yang berada di sebelah kanan ranjang,tak lama laki-laki berpakiaan putih pula lengkap dengan buku ditangannya pun datang.Entah buku apa yang suster itu bawa.
“Dok,selamatkan andi,dok.Tolong dia.berikan pengobatan semaksimal mungkin,dok.
“iya,mbak.sabar ya.mbak tolong tunggu diluar biar kami periksa dulu keadaan pasien.
Aku beranjak keluar ruangan dengan langkah layu,aku gak mau kehilangan andi,walaupun kita tidak berjodoh setidaknya izinkanlah dia menjadi sahabatku,tuhan.izinkan dia menghirup udaramu,menikmati suryamu.Berikan dia kekuatan untuk menghadapi peyakitnya,Tuhan.hanya engkaulah tempatku meminta & hanya engkaulah tempat aku berlindung.selamatkan andi dari sakitnya Tuhan.
Kupandangi arloji yang melingkar ditangan kanan,hamper jam enam pagi,kenapa dokter tak kunjung keluar.ku intip dari jendela pintu ruangan,terlihat dokter & suster masih sibuk dengan pekerjaannya.tersirat jelas kecemasan diwajah dokter itu.Aku tak bias membayangkan kaulau hal terburuk menimpa andi.Aku nggak akan berhenti menyalahkan diriku atas semua ini.
Plak!!!
Sentuhan tangan mendarat dibahuku,aku menoleh & ternyata mitha.Aku tak kuat membendung air mata ini semalaman,tangisanku pecah di pelukan mitha.”yang sabar ya,nis.”,”mitha mencoba menguatkanku.
“gimana dok keadaanya andi?”,”kusambut langkah gontai dokter dengan pertanyaan cemas”.
“keadaannya semakin melemah,pasien sangat banyak kekurangan darah.kita hanya bias pasrah & berdo’a berharap mukjizat dating untuk pasien”.dokter & suster berlalu meninggalkankami berdua,bertiga tepatnya bersama andi yang masih terkulai lemah diranjangnya.
Selang satu jam,tepat pukul pagi,nafas andi kembali terengah-engah,bahkan lebih dahyat dari sebelumnya.jantungku berdetak tak menentu.ku tekan tombol pemanggil dokter,dokter pun dating ditemani suster.Beliau memeriksa semuanya.nafas andi masih terengah-engah,sampai akhirnya nafas andi berhenti.Dokter kembali memeriksa urat nadinya,memeriksa jantung dan matanya.kupandangi alat pendeteksi jantung disamping ranjang.
agh….Tidak!!!
kenapa garis lurus yang layer itu gambarnya,itu tandanya andi me…me..meninggal.
“Maaf sekali mba,kami sudah berusaha.semaksimal mungkin,tapi apalah daya,inilah kehendak Tuhan,Tuhan telah mempunyai rencana lain untuk pasien.maafkan kami, mba”.
Agh…kenapa aku harus teringat tragedy itu,aku akan mengikhlaskannya.Ku buka jadwal mata kuliah besok,ada pelajaran Bahasa inggris disana.Aku malas dengan pelajaran Bahasa Inggris .Tepatnya bukan malas sama pelajarannya melainkan malas dengan dosennya.Setiap kali melihat pak Damar,dosen bahasa inggris itu,ingatanku langsung melompat kea rah andi.mengingat semua itu hanya sesak didada yang aku dapati.Tapi aku sadar pak damar gak salah dan nggak sepantasnya aku memandang sebelah mata hanya karena pak damar mirip dengan andi.
Sentuhan tangan mendarat dibahuku,aku menoleh & ternyata mitha.Aku tak kuat membendung air mata ini semalaman,tangisanku pecah di pelukan mitha.”yang sabar ya,nis.”,”mitha mencoba menguatkanku.
“gimana dok keadaanya andi?”,”kusambut langkah gontai dokter dengan pertanyaan cemas”.
“keadaannya semakin melemah,pasien sangat banyak kekurangan darah.kita hanya bias pasrah & berdo’a berharap mukjizat dating untuk pasien”.dokter & suster berlalu meninggalkankami berdua,bertiga tepatnya bersama andi yang masih terkulai lemah diranjangnya.
Selang satu jam,tepat pukul pagi,nafas andi kembali terengah-engah,bahkan lebih dahyat dari sebelumnya.jantungku berdetak tak menentu.ku tekan tombol pemanggil dokter,dokter pun dating ditemani suster.Beliau memeriksa semuanya.nafas andi masih terengah-engah,sampai akhirnya nafas andi berhenti.Dokter kembali memeriksa urat nadinya,memeriksa jantung dan matanya.kupandangi alat pendeteksi jantung disamping ranjang.
agh….Tidak!!!
kenapa garis lurus yang layer itu gambarnya,itu tandanya andi me…me..meninggal.
“Maaf sekali mba,kami sudah berusaha.semaksimal mungkin,tapi apalah daya,inilah kehendak Tuhan,Tuhan telah mempunyai rencana lain untuk pasien.maafkan kami, mba”.
Agh…kenapa aku harus teringat tragedy itu,aku akan mengikhlaskannya.Ku buka jadwal mata kuliah besok,ada pelajaran Bahasa inggris disana.Aku malas dengan pelajaran Bahasa Inggris .Tepatnya bukan malas sama pelajarannya melainkan malas dengan dosennya.Setiap kali melihat pak Damar,dosen bahasa inggris itu,ingatanku langsung melompat kea rah andi.mengingat semua itu hanya sesak didada yang aku dapati.Tapi aku sadar pak damar gak salah dan nggak sepantasnya aku memandang sebelah mata hanya karena pak damar mirip dengan andi.
Lambat laun bukanya aku benci
dengan pak damar,justru malah sebaliknya aku terpesona dengan pak damar.mungkin
ini balasan dari tuhan.Tuhan ambil andi dariku kemudian tuahn menurunkan
jelmaan andi untukku.
Aku menaruh hati kepada pak damar,aku selalu dibuat salah tingkah olehnya.lama kelamaan aku semakin menggemari bahasa inggris.aku selalu nomor wahid dalam pelajaran itu.pak damar pun mulai mengagumi kepintaranku.Aku tak bias menyembunyikan rasa sukaku kepada palk damar.ingin rasanya bergelut dengan rasamu,pak & membiarkan imajinasiku menari indah di peraduannya.aku terkesima olehmu.
Bukannya kedekatan yang ku terima,justru pak damar semakin hari semakin majauhiku.tepatnya setelah ku nekadkan niatku ungkapkan perasaanku dianggap angina lalu olehnya,dia hanya menanggapaku anak kecil yang ingusan yang masih bau kencur,Sungguh bola mataku melebar seketika mendengar kalimat yang keluar dari bibir mungil pak damar.ingin rasanya kutampik semua kalimat itu saat itu juga,tapi bibirku kelu,lidahku kaku,aku terperonggok disudut cinta.
Diam seribu bahasa yang bisa kulakukan saat itu & membiarkan pak damar berceloteh tentang rasaku.Setelah puas menganak kecilkan perasaanku padanya,pak damar pun berlalu begitu saja meninggalkan ku yang masih termengu di sudut kampus.Aku menggeleng tidak tahu sambil menitikan air mata.Kenapa ini balasannya,Tuhan??? Ingin rasanya aku pergi ketebing tinggi & curam,berteriak sepuasanya disana agar seluruh jagad raya tahu,kalau aku kecewa.
Dingin yang menusk kulit kelamanya malam yang tak berbintang , deru angin & sunyi yang mencengkeram jiwa menemaniku malam ini yang terdegar hanya detak jantung & deru nafasku yang bergelora melawan marah,sedih & kecewa,ada perih menghujam dada serta luka yang menganga lebar & tak tahu perlu waktu berapa lama untuk menyembuhkannya.ku rebahkan badanku melemas dengan sendirinya.maih teringat jelas kalimat perih yang keluar dari bibir tipisnya.
SALAHKAH AKU MENCINTAINYA???
Aku perempuan & dia lelaki,nggak ada yang salahkan dengan ini,itu sesuatu yang normal.hanya saja status yang membedakan kita.aku seorang mahasiswa & dia seorang dosen.masa hanya gara-gara status,pak damar mengacukan rasaku begitu saja.ini sungguh tak adil untukku & juga untuk rasaku.
“Bagiku kau adalah rembulan yang menerangi setiap malam
Senyuman bagai bintang yang menghiasi langit kemaren
maukah kau menjadi cahaya dihatiku???
Bodohnya aku,kenapa aku begitu cepat mengungkapkan rasaku padanya.seharusnya puisi ini aku sempaikan kalau aku sudah lulus nanti.biar pak damar nggak menganggapku anak kecil yang masih ingusan & bau hancur.Andai aku bias memutar waktu tak kan kubiarkan perasaanku terlontar saat itu & akan kusimpan rapat sampai kelak telah tepat masanya.
Aku tak kuasa menahan air mata ini.kala mengingatnya.tapi aku sadar aku nggak boleh terpuruk hanya karena cinta.aku harus bangkit melupakan semua ini yang begitu pahit.masa depan menantiku dengan senyum hangat disana.saatnya sisingaan lengan,mengisi hari – hariku dengan semangat 45 tanpa menghiraukan sakitnya rasaku oleh pak damar lagi.semuanya akan baik-baik saja.
Aku menaruh hati kepada pak damar,aku selalu dibuat salah tingkah olehnya.lama kelamaan aku semakin menggemari bahasa inggris.aku selalu nomor wahid dalam pelajaran itu.pak damar pun mulai mengagumi kepintaranku.Aku tak bias menyembunyikan rasa sukaku kepada palk damar.ingin rasanya bergelut dengan rasamu,pak & membiarkan imajinasiku menari indah di peraduannya.aku terkesima olehmu.
Bukannya kedekatan yang ku terima,justru pak damar semakin hari semakin majauhiku.tepatnya setelah ku nekadkan niatku ungkapkan perasaanku dianggap angina lalu olehnya,dia hanya menanggapaku anak kecil yang ingusan yang masih bau kencur,Sungguh bola mataku melebar seketika mendengar kalimat yang keluar dari bibir mungil pak damar.ingin rasanya kutampik semua kalimat itu saat itu juga,tapi bibirku kelu,lidahku kaku,aku terperonggok disudut cinta.
Diam seribu bahasa yang bisa kulakukan saat itu & membiarkan pak damar berceloteh tentang rasaku.Setelah puas menganak kecilkan perasaanku padanya,pak damar pun berlalu begitu saja meninggalkan ku yang masih termengu di sudut kampus.Aku menggeleng tidak tahu sambil menitikan air mata.Kenapa ini balasannya,Tuhan??? Ingin rasanya aku pergi ketebing tinggi & curam,berteriak sepuasanya disana agar seluruh jagad raya tahu,kalau aku kecewa.
Dingin yang menusk kulit kelamanya malam yang tak berbintang , deru angin & sunyi yang mencengkeram jiwa menemaniku malam ini yang terdegar hanya detak jantung & deru nafasku yang bergelora melawan marah,sedih & kecewa,ada perih menghujam dada serta luka yang menganga lebar & tak tahu perlu waktu berapa lama untuk menyembuhkannya.ku rebahkan badanku melemas dengan sendirinya.maih teringat jelas kalimat perih yang keluar dari bibir tipisnya.
SALAHKAH AKU MENCINTAINYA???
Aku perempuan & dia lelaki,nggak ada yang salahkan dengan ini,itu sesuatu yang normal.hanya saja status yang membedakan kita.aku seorang mahasiswa & dia seorang dosen.masa hanya gara-gara status,pak damar mengacukan rasaku begitu saja.ini sungguh tak adil untukku & juga untuk rasaku.
“Bagiku kau adalah rembulan yang menerangi setiap malam
Senyuman bagai bintang yang menghiasi langit kemaren
maukah kau menjadi cahaya dihatiku???
Bodohnya aku,kenapa aku begitu cepat mengungkapkan rasaku padanya.seharusnya puisi ini aku sempaikan kalau aku sudah lulus nanti.biar pak damar nggak menganggapku anak kecil yang masih ingusan & bau hancur.Andai aku bias memutar waktu tak kan kubiarkan perasaanku terlontar saat itu & akan kusimpan rapat sampai kelak telah tepat masanya.
Aku tak kuasa menahan air mata ini.kala mengingatnya.tapi aku sadar aku nggak boleh terpuruk hanya karena cinta.aku harus bangkit melupakan semua ini yang begitu pahit.masa depan menantiku dengan senyum hangat disana.saatnya sisingaan lengan,mengisi hari – hariku dengan semangat 45 tanpa menghiraukan sakitnya rasaku oleh pak damar lagi.semuanya akan baik-baik saja.
Semangat????
Seperti yang telah terpatri dihatiku semalam.aku pun belajar dikampus dengan penuh semangat.seperti gak ada apa-apa di hari kemarin.semagat belajarku semakin menggebu & akhirnya aku berhasil membalas keangkuhan cinta pak damar dengan senyuman prestasi.
Bio: chacha Diana adalah nama pena.& akun FB dari ERMI Diana
Seperti yang telah terpatri dihatiku semalam.aku pun belajar dikampus dengan penuh semangat.seperti gak ada apa-apa di hari kemarin.semagat belajarku semakin menggebu & akhirnya aku berhasil membalas keangkuhan cinta pak damar dengan senyuman prestasi.
Bio: chacha Diana adalah nama pena.& akun FB dari ERMI Diana
Penulis ini
lahir di tegal,16 Februari 1992.menyukai dunia tulis menulis sejak masih duduk
dibangku MTS.Tapi sampai sekarang masih minder untuk meng-share karyannya.bekerja sama dengan bumiayuhacker sebagai penulis